Artikel 1 : Efektivitas Manajemen Peserta Didik di Masa Pandemi Covid-19 (Defi Yusfika Dani)
Pandemi Covid-19 berefek pada berubahnya tatanan kehidupan manusia, khususnya dunia pendidikan. Pemberlakuan pembelajaran daring menjadikan banyak kesulitan dan kendala yang dialami. Dengan demikian juga berakibat berubahnya tatanan manajemen dari peserta didik. Manajemen peserta didik merupakan pengolahan atau pengaturan yang menyangkut peserta didik mulai dari masuk hingga keluar dari sekolah terkait.
Peserta didik merupakan komponen penting untuk proses pembelajaran. Keberhasilan pendidikan dapat ditentukan dari kualitas peserta didik dalam hal pengetahuan, emosional, sosial dan kejiwaannya. Tahapan manajemen peserta didik yang pertama dimulai dari perencanaan, yaitu prosedur masuknya peserta didik baru ke sekolah serta sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Kedua penerimaan peserta didik baru, yaitu berupa seleksi masuk sekolah bisa dengan tes perankingan atau jalur yang lain. Ketiga adalah kegiatan orientasi peserta didik untuk mengenal sekolah terkait. Keempat berupa pembagian kelas dan kelompok belajar.
Pembelajaran daring di masa pandemi seperti sekarang bukanlah tanpa tantangan. Misalnya kurangnya ikatan emosional guru dan peserta didik, pencatatan dan pelaporan hasil belajar kurang maksimal karena tidak bisa mengamati peserta didik secara langsung, dan banyak dari peserta didik yang mengalami gangguan belajar. Selain itu, pandemi ini juga berakibat pada penerimaan peserta didik baru karena data masuk semua melalui online yang menyebabkan sulit untuk menentukan valid atau tidaknya data tersebut dan peserta didik kurang mengenal budaya sekolah secara keseluruhan. Dengan demikian perlu adanya pengelolaan atau manajemen yang baik supaya bisa mencapai tujuan pendidikan pada masa pandemi seperti sekarang.
Artikel 2 : Manajemen Kesiswaan/Peserta Didik Berbasis Nilai Keagamaan sebagai Upaya Meningkatkan Kecerdasan Intelektual, Sosial, serta Emosional Siswa (Desi Rahmatika Syari)
Kecerdasan pada peserta didik berupa intelektual, sosial, dan emosional harus dikembangkan secara bersamaan dan seimbang melalui pendidikan. Manajemen yang baik diharapkan mampu mencapai tujuan yang dikehendaki. Manajemen kesiswaan merupakan penataan atau pengaturan dari segala aspek aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik, mulai dari proses masuk sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari sekolah atau lembaga pendidikan. Manajemen peserta didik sebagai upaya untuk mengetahui pertumbuhan peserta didik. Tujuan dari manajemen pendidikan ialah mengorganisir kegiatan peserta didik supaya berjalan tertib dan teratur. Manajemen kesiswaan meliputi perencanaan, penerimaan, pengelompokan, kehadiran, pembinaan, kenaikan, penjurusan, kelulusan, ekstrakurikuler, tata laksana dan layanan kepada peserta didik.
Pendidikan penting untuk pembentukan karakter seseorang. Pendidikan agama merupakan usaha untuk mempersiapkan peserta didik mengimplementasikan nilai agama dan memiliki toleransi pada umat agama lain. Selain itu pendidikan agama pada sekolah juga berpengaruh pada peningkatan kecerdasan, baik intelektual, sosial dan emosional peserta didik.
Kesuksesan merupakan tujuan dari segala rangkaian proses. Kecerdasan intekektual memiliki pengaruh untuk mencapai sukses sebanyak 20% dan faktor lain sebanyak 80% termasuk di dalamnya emosional. Masalah yang sering terjadi pada peserta didik ialah sering cemas, stres, rendahnya motivasi, rendah diri, mudah putus asa, dan sering berpikiran negatif. Upaya untuk meminimalisir hal-hal tersebut di antaranya dengan menanamkan nilai-nilai agama. Membudayakan nilai agama di lingkungan sekolah dapat dilakukan pada kebijakan sekolah, kegiatan belajar mengajar, ekstrakurikuler, dan tradisi berkelanjutan di sekolah. Dengan adanya nilai keagamaan yang baik pada peserta didik diharapkan mereka mampu untuk memaknai kehidupan dan meminimalisir masalah psikologis. Selain itu, juga terjalinnya hubungan sesama manusia yang harmonis.
Artikel 3 : Peran Penting Manajemen Sekolah dalam Pembentukan Kelulusan yang Berkualitas dan Berprestasi Akademik serta Non-Akademik Seimbang (Devita Nurlia Syamsiana)
Implementasi dari dunia pendidikan saat mencetak lulusan seharusnya seimbang antara kecerdasan intelektual dengan sosialnya. Namun masih banyak sekolah yang hanya berorientasi pada kecerdasan intelektual untuk semua peserta didiknya. Dengan adanya manajemen kesiswaan/peserta didik yang baik diharapkan mampu menyeimbangkan keduanya untuk lulusan dari sekolah.
Manajemen berasal dari bahasa Inggris to manage i yang berarti mengelola. Sedangkan secara istilah sering dihubungkan dengan administrasi, namun administrasi lebih luas daripada manajemen. Manajemen dan admnistrasi memiliki kegunaan untuk mengelola sesuatu untuk mencapai tujuan. Manajemen kesiswaan/peserta didik merupakan seluruh kegiatan pengelolaan terhadap peserta didik dalam sekolah sesuai rencana untuk mencapai tujuan pendidikan. Selain itu, manajemen peserta didik bertujuan untuk menciptakan suasana belajar yang efektif dan efisien, serta menciptakan kedisiplinan pada peraturan sekolah.
Kegiatan pertama pada manajemen peserta didik ialah adanya proses penerimaan peserta didik baru (PPDB). Kegiatan PPDB ialah pembentukan panitia, penentuan prasyarat PPDB, persiapan soal dan tempat seleksi, dan pelaksanaan tes. Pelaksanaan tes dapat dilakukan dengan tes tulis dan lisan. Tahap selanjutnya yaitu pengumuman hasil seleksi dan dilanjutkan sinkronisasi data untuk diserahkan kepada kepala sekolah.
Kedua, manajemen peserta didik dilakukan dengan melakukan pengaturan proses pembelajaran di sekolah. Kegiatan bisa berupa pendataan bakat dan minat untuk kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Dalam proses ini guru menjadi fasilitator untuk melakukan proses pembelajaran intrakurikuler dengan berfokus pada potensi akademik dari peserta didik. Sedangkan untuk kegiatan ekstrakurikuler dapat mewadahi bakat dan minat peserta didik dalam bidang non-akademik. Jadi pada dasarnya seluruh kegiatan manajemen peserta didik dilaksanakan untuk membimbing peserta didik mewujudkan kesuksesan dalam bidang akademik maupu non akademik.
Ketiga, menurut Piet A. Sahertian manajemen peserta didik merupakan kegiatan pembimbingan dan pendisiplinan pada lingkungan sekolah. Hal ini bertujuan sepaya mereka menjadi manusia yang susila, agamis, dan peduli sosial. Selain itu, pada manajemen peserta didik juga bertujuan untuk mewujudkan peserta didik yang disiplin. Hal ini ditandai dengan pemberlakuan sanksi pada pelanggar aturan yang ada di sekolah. Sehingga tercipta kedisiplinan pada peserta didik.
0 komentar:
Posting Komentar