Manajemen Kurikulum
Kurikulum berasal dari bahasa Yunani Curir (pelari) dan Curare (tempat berpacu). Istilah kurikulum diartikan sebagai suatu jarak yang harus ditempuh pelari untuk mencapai fisih. Hal ini kemudian diadopsi dalam dunia pendidikan yang mengartikan kurikulum sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta bahan yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Yang mana secara lebih khusus diatur dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Kurikulum dalam arti sempit adalah jadwal pelajaran atau semua pelajaran baik teori maupun praktek yang diberikan kepada siswa selama mengikuti suatu proses pendidikan tertentu. Sedangkan dalam arti luas kurikulum diartikan sebagai berikut. Sebenarnya terdapat tiga jenis organisasi kurikulum yaitu: (1) Kurikulum terpisah yang mana bahan pembelajaran disajikan secara terpisah seolah-olah menjadi dua studi berbeda, (2) Kurikulum berhubungan, kurikulum ini menunjukkan keterhubungan dalam mata pelajaran misalnya IPA (Fisika, Biologi, dan Kimia), (3) Kurikulum terpadu, ditandai tidak adanya batasan antar mata pelajaran atau dengan kata lain menjadi keterpaduan dalam satu bahan pelajaran.
Pengembangan dan pengelolaan atau manajemen kurikulum penting dilakukan untuk bisa mencapai tujuan pendidikan dengan menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Pengembangan kurikulum didasari dengan Manajemen Berbasis Sekolah/Madrasah (MBS/M). Hal ini berarti pengelolaan yang dilakukan sekolah berdasarkan prinsip desentralisasi yang menyesuaikan dengan kebutuhan sekolah itu sendiri. Pemantauan kurikulum dilakukan untuk bisa melakukan evaluasi terhadap kurikulum yang digunakan. Pemantauan ini meliputi lima aspek, yaitu: peserta didik, tenaga pengajar, media pengajaran, prosedur penilaian, dan jumlah lulusan. Dengan adanya manajemen kurikulum yang baik diharapkan mampu mencapai tujuan pembelajaran dengan baik. Jadi dalam manajemen kurikulum perlu adanya sistem yang baik mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi guna mencapai tujuan pendidikan.
Manajemen kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk memperlancar pencapaian tujuan pengajaran dengan titik berat pada usaha meningkatkan kualitas interaksi belajar mangajar. Adapun prinsip dalam manajemen kurikulum, yaitu: (1) Produktivitas berupa hasil dari pembelajaran, (2) Demokratis, (3) Kooperatif atau kerjasama, (4) Efektivitas dan efisiensi, (5) Mengarahkan visi, misi, dan tujuan.
Fungsi dari manajemen kurikulum di antaranya adalah meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum, meningkatkan keadilan (equality) dan kesempatan pada siswa untuk mencapai hasil yang maksimal, meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik maupun lingkungan, meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran
0 komentar:
Posting Komentar